Thursday, December 31, 2015

White-, Red-, Green-, and blue biotechnology



1.         Bioteknologi Putih
Bioteknologi putih adalah penerapan bioteknologi dalam bidang industri, yang mengacu pada penggunaan sel-sel hidup dan / atau enzim  untuk menciptakan produk industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan.  Bioteknologi putih juga memiliki satu motto terkenal, yaitu fuel the world. Bioteknologi putih berkaitan dengan erat untuk memperbaiki bumi, yaitu  dengan memanipulasi mikroorganisme seperti misalnya bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme lebih baik telah tercipta untuk mempermudah proses produksi dan pengolahan limbah produksi.Bioteknologi putih secara luas dianggap sebagai mewakili langkah evolusi berikutnya menuju industri manufaktur kimia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu faktor yang merusak atmosfer bumi adalah karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran di pabrik maupun kendaraan bermotor. Bioteknologi putih memperkirakan semuanya itu. Pembuatan cerobong asap dengan prinsip koagulasi memungkinkan gas karbon dioksida yang dihasilkan pabrik dapat dikumpulkan dan tidak lepas ke udara bebas. 
Contoh produk yang dihasilkan: tempe dan pembuatan bir 
 2. Bioteknologi Merah
Bioteknologi merah mewakili bioteknologi dalam bidang kesehatan. Dengan mottonya “heal the world”, bioteknologi merah menghasilkan banyak produk yang berperan serta dalam meningkatkan taraf kesehatan umat manusia. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat antibiotik dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal. Bioteknologi merah memiliki beberapa produk yang saat ini masih menjadi kontroversi seperti cloning (kloning) yaitu penggandaan suatu makhluk hidup dan rekayasa genetika. Dengan kloning, sangat memungkinkan dibuat suatu organisme baru yang sangat persis dengan aslinya, baik itu manusia maupun hewan. Contoh nyata hasil kloning adalah eve (manusia kloning pertama) dan domba Dolly. Sedangkan rekayasa genetika memungkinkan untuk memodifikasi kecacatan atau kekurangan pada makhluk hidup. 
Contoh penerapan: pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin (penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik).
3.         Bioteknologi Biru
Bioteknologi biru adalah bioteknologi yang bergerak dalam bidang perairan dan kelautan. Bioteknologi biru berupaya untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem laut sebagai akibat dari pemanasan global. Namun, bioteknologi biru juga dapat menjadi industri yang hebat tanpa merusak lingkungan. Salah satunya adalah produksi nori (rumput laut) secara masal, rekayasa genetika pada ikan untuk memodifikasi ukuran ikan, dan pembuatan golden pearl di Philipina. Golden pearl adalah mutiara berwarna emas yang dihasilkan oleh tiram-tiram mutiara yang telah direkayasa genetikanya, sehingga dapat menghasilkan mutiara yang berkilauan seperti emas.
            Salah satu contoh bioteknologi biru yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.
4.         Bioteknologi Hijau
Bioteknologi hijau mewakili bioteknologi yang bergerak dalam bidang agrikultur dan pangan. Tak mau kalah dengan bioteknologi merah, bioteknologi hijau memiliki motto “feed the world”. Sesuai dengan mottonya, bioteknologi hijau dapat memecahkan masalah pangan di dunia. 
Di bidang pertanian, bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
GM Food (Genetically Modified Food) adalah salah satu produk bioteknologi hijau yang sangat terkenal. GM Food memiliki komposisi gizi yang dapat diatur sesuai kebutuhan gizi manusia. Salah satu produk GM Food adalah makanan-makanan yang telah difortivikasi dengan vitamin maupun mineral, seperti margarin dan mentega yang difortivikasi dengan vitamin A.
Golden rice merupakan perbincangan hangat di kalangan ilmuwan bioteknologi. Golden rice merupakan hasil rekayasa pada padi, sehingga bulir-bulir padi yang dihasilkan berwarna kuning keemasan karena telah difortivikasi dengan beta karoten. Golden rice dibuat untuk menanggulangi defisiensi vitamin A pada anak-anak kecil di Afrika.

Contoh penerapan: di bidang pertanian = mikroorganisme lokal pembuatan pupuk organik, fermentasi dan menghasilkan tanaman tahan lama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi; di bidang peternakan = aplikasi bioteknologi hijau digunakan untuk bioreaktor pada ternak guna menghasilkan produk penting seperti kambing, sapi domba dan ayam sebagai penghasil antibodi protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (anti gen)



DAFTAR PUSTAKA


Yusof, Farahwahida Mohd., A. S. Rosman., S. Mahmood., S. H. M. Sarip dan T. U. Noh. 2013. Green technology management in the muslim word. J. Technology. 65 (1) : 107 - 115


No comments:

Notes