Wednesday, August 05, 2009

Preferensi Pakan Anoa di Ex Situ Area

Setelah melalui beberapa tahap penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari sekian banyak pakan alternatif yang diberikan, anoa di lokasi penangkarannya di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta lebih menyukai ubi, pisang, jagung dan rumput gajah. Alternatif pakan yang diberikan dipilih dari jenis-jenis bahan pakan yang memenuhi kriteria : (1) disukai oleh satwa, (2) dapat disediakan secara kontinyu, (3) tidak beracun, (4) murah harganya dan (5) tidak bersaing dengan manusia. Karena kalau boleh memilih tanpa pertimbangan efisiensi maupun kontinyuitas ketersediaan maka anoa akan lebih menyukai daun nangka dan daun beringin. Tetapi karena tujuan akhir penelitian ini nantinya penerapan secara general di lokasi penangkaran anoa, maka kedua macam daun tersebut tidak termasuk di dalam alternatif pakan yang diberikan. Dengan pertimbangan bahwa tidak setiap lokasi penangkaran anoa mampu menyediakan daun nangka maupun daun beringin secara kontinyu dan dalam jumlah yang cukup.

Perilaku makan anoa berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa satwa ini lebih menyukai ubi dibandingkan jagung yang disajikan beserta "janggel" (tongkol) dan kulitnya, pisang beserta kulitnya, maupun rumput gajah. Diduga kecenderungan untuk mengkonsumsi ubi lebih dulu didukung akan nutrient requirement yang memerlukan pasokan energi. Selanjutnya rumput merupakan pakan alternatif kedua yang dikonsumsi anoa setelah "puas" menikmati ubi. Diselingi dengan jagung dan pisang pada proporsi kesukaan yang sama.

Perilaku makan anoa juga menunjukkan adanya kemampuan untuk memilih pakan yang disukai. Kecenderungan ini terlihat manakala keempat jenis bahan pakan tersebut disajikan setelah dicampur terlebih dahulu. Anoa mengaduk-aduk mixed feed nya untuk mencari ubi dan jagung. Akibatnya rumput dan kulit jagung berceceran ke sekitar tempat pakan. Dan pakan yang berceceran ini tidak menimbulkan minat si anoa untuk mengkonsumsi kembali. ... nakal tenan

Pada saat cuaca panas, jagung menempati urutan kedua sebagai pakan kesukaan setelah ubi. Bisa dimengerti karena jagung segar yang diberikan memiliki kandungan air yang diperlukan oleh satwa tersebut. Jika kondisi pakan kering, dengan sendirinya frekuensi minum meningkat. Sayangnya konsumsi air minum sulit diamati, karena pada saat berkubang pun anoa melakukan aktivitas minum.... sekalian urinasi...campur defekasi... hayaaahh... jorok abizzz...

No comments:

Notes