Friday, June 02, 2006

Sekolah ke Jerman ??

Persiapan dan Problem Sekolah ke Jerman

*) Retno Iswarin Pujaningsih

Pendahuluan
Melaksanakan studi ke luar negeri berarti membuka wawasan baru di lingkungan yang baru. Banyak yang perlu dipersiapkan dan direncanakan. Keputusan untuk melaksanakan studi dan hidup di luar negeri untuk sementara waktu - dalam hal ini ke Jerman - merupakan langkah awal dari persiapan untuk menghadapi sesuatu hal menarik dan penuh tantangan. Apa yang akan dihadapi, antisipasi yang perlu dilakukan serta kemampuan untuk memperkirakan seberapa besar peluang itu dapat tercapai merupakan pertanyaan-pertanyaan yang umum dihadapi oleh para pemula.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba mencari tahu dan mengenal Jerman, bagaimana penduduknya serta kultur dan budayanya. Meskipun seringkali kenyataan berbeda dengan teori maupun apa yang ditulis di buku-buku. Tetapi setidak-tidaknya sudah ada bayangan tentang apa yang akan dihadapi. Sehingga dengan sendirinya dapat mengantisipasi problematik yang mungkin dihadapi, baik karena perbedaan kultur, kebiasaan hidup sehari-hari maupun perbedaan pandangan hidup yang bukan tidak mungkin pasti akan terjadi.
Berbekal itu semua barulah kita mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan umum selanjutnya.
1. Dimana saya akan melanjutkan sekolah saya nanti setibanya di Jerman?
2. Institut / program studi apa yang sesuai untuk saya ?
3. Bagaimana saya bisa membiayai sekolah saya ? Dan berapa banyak dana yang saya perlukan setiap bulannya ?
4. Beasiswa mana yang bisa membantu mendanai studi saya ? Syarat-syarat apa yang diperlukan supaya bisa mendapatkan beasiswa ?
5. Apakah saya memerlukan ijasah bahasa dengan kualifikasi tertentu ? Dimana dan bagaimana saya bisa mendapatkannya ?
6. Kapan periode pendaftaran untuk studi biasa dilakukan ?
Daftar pertanyaan tersebut dapat terus bertambah sesuai dengan tujuan studi kita ke Jerman. Apakah kita akan meneruskan studi sebagai graduate student, post graduate student ataukah doctoral student ?
Jawaban untuk daftar pertanyaan tersebut sebenarnya tidaklah perlu dirisaukan asalkan pertanyaan disampaikan kepada pihak yang benar-benar tahu. Sehingga informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah. Beberapa lembaga yang disarankan untuk dihubungi antara lain adalah DAAD yang perwakilannya di Indonesia terdapat di Jakarta. Atau bisa juga langsung mengadakan kontak ke Foreign Students' Office (AAA = Akademischen Auslandsamt) yang terdapat di setiap institute / universitas di Jerman. Karena memang merupakan kewajiban bagi AAA untuk menyelenggarakan hubungan internasional antar perguruan tinggi.

Problematik yang umum dihadapi
Beberapa permasalahan yang umum dihadapi dalam rangka mulai melangkah untuk menambah wawasan baru di dunia yang baru antara lain adalah kurangnya informasi, bahasa dan yang terakhir adalah dukungan finansial. Beberapa rekan pelajar dari berbagai negara berpendapat:
"Studi di Jerman sangat menarik dan penuh tantangan"
"Belajar bahasa Jerman sungguh-sungguh merupakan pengalaman yang sangat menyedihkan buat saya. Sampai suatu saat saya menyadari bahwa saya mulai bisa mengerti apa yang disampaikan professor dalam perkuliahannya"
"Kesempatan untuk bekerja bagi seorang pelajar benar-benar bermanfaat bagi saya. Selain ada tambahan uang saku, juga memungkinkan saya untuk lebih berinteraksi dan mengenal kebiasaan orang-orang Jerman"
Komentar-komentar di atas merupakan pengalaman pribadi dari para pelajar yang telah berhasil menghadapi 'rintangan' pertama di awal studinya di Jerman. Bekal utama adalah tentu saja semangat. Semangat untuk berburu informasi, semangat untuk belajar bahasa dan semangat untuk menggapai cita-cita setinggi langit, meskipun tentunya harus selalu berpijak pada buminya kenyataan.
Cara paling praktis untuk berburu informasi adalah dengan melalui internet. Media virtual ini akan membantu kita mendapatkan semua informasi yang kita perlukan. Beberapa alamat di bawah ini setidaknya akan dapat memberikan gambaran kepada para pendamba tantangan untuk memulai langkahnya.
http://www.daad.de/
http://www.stud.uni-goettingen.de/
http://www.uni-hohenheim.de/
Atau dapat juga langsung menulis email ke Foreign Students' Office (AAA = Akademischen Auslandsamt) dari universitas yang diinginkan seperti misalnya:
RWTH Aachen
Akademisches Auslandsamt
Ahornstraße 55
D-52056 Aachen
e-mail: international@aaa.rwth-aachen.de

Technische Universität Berlin
Akademisches Auslandsamt
Straße des 17.Juni 135
D - 10623 Berlin

Humboldt-Universität Berlin
Akademisches Auslandsamt
Unter den Linden 6
D - 10099 Berlin
e-mail:
doerthe=muecke@verwaltung.hu-berlin.de

Universität Berlin
Akademisches Auslandsamt
Universitätsstraße 25
D - 33615 Bielefeld

Universität Bonn
Akademisches Auslandsamt
Poppelsdorfer Allee 53
D - 53113 Bonn
e-mail:
m.appel@uni-bonn.de

Selain universitas-universitas terkemuka di berbagai kota di Jerman, terdapat juga berbagai sekolah kejuruan (Fachhochschulen), beberapa alamat dari Foreign Students Officers antara lain:
Berlin, Technische Fachhochschule
Akademisches Auslandsamt
Luxemburger Straße 10
D - 13353 Berlin
e-mail:
ausland@tfh-berlin.de

Frankfurt/Main, Fachhochschule
Referat Auslandsbeziehungen
Nibelungenplatz 1
D - 60318 Frankfurt/Main
e-mail:
kuf@aa.fh-frankfurt.de

Göttingen, Private Fachhochschule
Weender Landstraße 3 - 5
37073 Göttingen

München, Fachhochschule
Akademisches Auslandsamt
Lothstraße 34
D - 80335 München
e-mail:
merz@tb.fh-muenchen.de
goeller@tb.fh-muenchen.de

Disamping alamat-alamat tersebut di atas juga terdapat beberapa alamat untuk belajar musik maupun kesenian di berbagai kota di Jerman.
Jika komunikasi sudah terjalin dengan institusi yang diinginkan, dengan sendirinya berbagai pertanyaan tentang studi akan mendapatkan jawabannya. Kendala selanjutnya yang umum terjadi adalah bagaimana melengkapi berbagai administrasi yang diperlukan untuk mendaftar ke institusi yang bersangkutan. Karena biasanya formulir yang disediakan ditulis dalam bahasa Jerman, meskipun disertakan juga terjemahannya dalam bahasa Inggris. Oleh sebab itu janganlah karena kendala bahasa maka cita-cita menjadi tidak terlaksana.
Banyak dan umum terjadi bahwa semangat menjadi berkurang hanya karena ada hal baru yang harus dipelajari dari 'nol'. Setelah beberapa saat lamanya terbiasa dengan struktur yang ada dan kemudian harus memulai sesuatu lagi dari nol, biasanya hanya beberapa orang saja yang berani jalan terus. Padahal tanpa mencoba, darimana seseorang bisa mengukur kemampuannya sendiri ? Demikian juga dengan belajar bahasa Jerman.
Beberapa institusi di Jerman dewasa ini sudah tidak terlalu 'kaku' lagi dalam mensyaratkan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar dalam studi. Beberapa kantor pemerintah, seperti bagian imigrasi, menyediakan pula penterjemah untuk penduduk yang tidak mengerti / kurang paham bahasa Jerman. Studi dapat ditempuh dengan menggunakan bahasa Inggris atau Perancis. Jika memang dirasa perlu dan Supervisor / Professor pembimbing mendapatkan argumentasi yang kuat bahwa tugas akhir akan ditulis dalam bahasa Inggris, maka dengan sendirinya tidak ada masalah lagi dengan persoalan bahasa. Akan tetapi bukan berarti lantas tidak perlu lagi belajar bahasa Jerman. Karena dalam aktivitas sehari-hari (belanja, ke toko buku, ke kantor pos, jalan-jalan, dll), mau tidak mau memerlukan juga penguasaan bahasa Jerman ini.

Persiapan yang perlu dilakukan
Pertama yang perlu dipersiapkan adalah menjalin komunikasi dengan institusi yang diinginkan. Dalam hal ini, kontak komunikasi dapat dilakukan sendiri, atau dapat juga meminta bantuan dari perwakilan DAAD Jakarta. Sehingga dapat diperoleh keterangan yang pasti tentang apa-apa yang diperlukan untuk memulai studi ke Jerman. Meskipun pada umumnya, setiap institusi menghendaki agar dokumen-dokumen diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan dilegalisir. Diantaranya yang diperlukan adalah: ijazah SMA, ijazah terakhir pendidikan (ijazah dan transkrip), akte kelahiran dan sertifikat kemampuan berbahasa Jerman (DSH = Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang ausländischer Studienbewerber). Bagi yang akan melanjutkan ke post graduate diminta untuk melampirkan research proposalnya. Pada jenjang ini, sertifikat bahasa Jerman dapat dinegosiasikan.
Langkah selanjutnya tentu saja membekali diri dengan pengetahuan tentang bahasa Jerman yang dapat dipelajari melalui kursus-kursus bahasa, baik privat maupun umum. Sertifikat ujian DSH diperlukan bagi pelajar yang akan memulai studinya di universitas. Ujian dapat ditempuh di Institut pendidikan bahasa Jerman Goethe Institut Jakarta, Bandung maupun Surabaya. Masing-masing universitas di Jerman juga menyelenggarakan kursus persiapan ujian DSH, tetapi langkah ini dengan sendirinya memerlukan biaya ekstra.
Biaya dirasakan sebagai kendala lain bagi keinginan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Tetapi jika kita ingin mendapatkan ikan yang besar, tidak mungkin memancing dengan umpan yang kecil. Pengorbanan (baca: investasi) selalu diperlukan pada saat kita memulai suatu usaha. Demikian juga dengan niat untuk menambah wacana baru di dunia pendidikan ini. Tentunya diperlukan biaya juga untuk memulai berburu informasi, mempersiapkan paspor, visa, belajar bahasa dan persiapan-persiapan lain. Upaya yang umum dilakukan adalah dengan mencari beasiswa. Untuk ini DAAD merupakan keyword yang tepat, meskipun bukan berarti bahwa tanpa DAAD maka studi ke Jerman hanyalah impian. Beberapa institusi dapat juga mengupayakan tambahan dana belajar seperti misalnya, World Bank. DAAD menyediakan buku panduan tentang "Scholarships and Funding" yang diterbitkan baik dalam bahasa Jerman maupun bahasa Inggris.
Alternatif lain adalah dengan biaya sendiri. Pelajar di Jerman mempunyai hak untuk bekerja selama 3 bulan dalam setahun. Biasanya kesempatan ini dimanfaatkan untuk bekerja 'part timer' di sela-sela waktu kuliah. Alternatif lain adalah ikut serta pada proyek-proyek professor yang biasanya memerlukan tenaga tambahan baik sebagai laboran maupun tenaga trampil.
Masih banyak lagi persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai studi ke luar negeri. Seperti misalnya, mempersiapkan tempat tinggal, pengurusan asuransi, perbankan, ijin mengemudi, kebiasaan sehari-hari penduduk Jerman, dimana berbelanja sembako dll yang tidak mungkin disampaikan dalam waktu singkat pada kesempatan ini. Detail informasi dapat diperoleh melalui publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh DAAD diantaranya:
Living and Studying in Germany
Studying in Germany :
- Information for Foreign Students on Universities
- Information for Foreign Students on the Fachhochschulen
- Information for Foreign Students on Colleges of Art and Music
Study Preparation at Germany's "Studienkollegs"
Sommerkurse in Deutschland, Sprache, Literatur, Landeskunde, Musik (hanya dalam bahasa Jerman).
Degree Courses at Institutions of Higher Education in the Federal Republic of Germany
Postgraduate Courses at Institutions of Higher Education in the Federal Republic of Germany
Deutsch als Fremdsprache an den Hochschulen und Studienkollegs in Deutschland: Die Sprachlehrangebote (hanya dalam bahasa Jerman).

4 comments:

Anonymous said...

aku tertarik ngelanjutin kuliah S2 di jerman. tapi bingung harus mulai dari mana..

nining said...

kontak dulu professor dari university yang diminati... bisa di browsing dari internet, disesuaikan dengan minat studi, sampaikan juga abstrak rencana penelitian utk S2 nya..
sukses ya...

Anonymous said...

ak mw tanya ni...kk sndri kul d jerman ga??? ak lg mw cri tmen yg bsa share soal kul di jerman nich...
thx

nining said...

ya..
silahkan saja barangkali ada yg mau didiskusikan..

Notes