Sunday, October 21, 2007

Memelihara Katak Lembu, Mulai darimana?

Mau jadi juragan percil ?
Juragan indukan ?
Atau juragan katak lembu konsumsi ?



Beberapa peminat usaha budidaya katak lembu seringkali tidak yakin, mau mulai darimana?
Apakah membeli indukan dulu? Ataukah membeli bibit (percil) nya dulu?
Keduanya bisa dilakukan, baik step by step atau pun simultan, tergantung dengan modal dan skill yang dipunyai.

Untuk pemula, berdasarkan pengalaman saya sendiri beserta team, akan lebih bermanfaat baik secara spiritual maupun material.... :-) jika dimulai dengan memelihara bibit katak (percilnya) yang baru mau lepas kuntum ekornya. Dalam jangka waktu sekitar 3 bulan maka hasilnya sudah dapat dipetik... Bahkan sekaligus mempersiapkan katak calon indukannya. Karena diantara sekian banyak percil yang dipelihara, pastilah ada beberapa yang memiliki pertumbuhan lebih baik daripada yang lain yang prospektif untuk dijadikan indukan dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda.
Jika nanti sudah terampil dalam mengatur pemberian pakan, melakukan sortasi, membersihkan/mengganti air kolam tanpa membuat stress penghuninya, barulah mulai dengan memijahkan indukannya. Kalau tidak yakin dengan indukan yang dipunyai, bisa saja beli bibit indukan yang baik dari peternak yang memang mengkhususkan pada pemeliharaan indukan katak lembu. Akan tetapi mengingat harganya yang cukup tinggi, membeli bibit/calon indukan katak lembu sebaiknya dilakukan setelah yakin dan trampil mengelola indukan hasil seleksi dari percil yang dibesarkan. Tentunya sebelum upaya ini dilakukan, haruslah dipersiapkan dulu kolam/bak pijahnya... Dari 10 pasang indukan yang dipunyai, sudah sangat hebat bagi pemula jika berhasil memijahkan 3 pasang indukan... Itupun tidak bisa dalam waktu singkat..mungkin membutuhkan waktu 2-3 minggu. Jika tidak berhasil, ya harus diistirahatkan dululah... cape loh menggendong pengantin katak yang gendut selama beberapa hari...

Membeli percil pun tidak bisa seperti membeli sembako di warung, ada uang ada barang. Karena permintaan untuk percil ini sangat-sangat tinggi. Sehingga untuk mendapatkannya, peternak harus indent dulu pada peternak yang menjadi juragan percil jauh-jauh hari sebelum jadwal pemeliharaan akan dilakukan.
Di daerah Jawa Timur bahkan berudu katak lembu pada beberapa usia tertentu juga laku keras diperdagangkan...

Jadi...silahkan dipertimbangkan, apakah mau jadi juragan kodok konsumsi? Juragan percil ? Atau juragan indukan ? Atau ketiganya ?? Yang penting adalah ketekunan dan kesungguhan dalam mengusahakannya. Tidak mudah putus asa, tidak segan bertanya, sanggup untuk terus mencoba...

Tuesday, October 02, 2007

Identifying Feed Composition by Using Dung Analysis

FORMULATING OF ANOA’S DIET REQUIREMENTS
BASED ON THE IDENTIFICATION OF ANOA’S FAECAL EPIDERMIS


R.I. Pujaningsih

ABSTRACT OF RESEARCH PROPOSAL
Some researches in the year of 2000 - 2003 recommended that Anoa will totally disappeared from the Lore Lindu National Park of Central Sulawesi, otherwise there is a good conservation planning concerning within. Endeavored the sustainability of Anoa, it is needed to do problem’s identification and also evaluation by various approach method to get the optimal result and reach the target. The research aim to obtain the information about the type of Anoa’s feed with dung/faecal analysis method to study the epidermis component as input in preparing of proper feed requirement for Anoa in the preservation/conservation.

PROBLEM CONCERN
The decreasing of Anoa’s habitat as the effect of forest exploitation as well as forest convertion to become agriculture area, trasmigration location, plantation, industrialization has affected to speed up the disappearing of this animal. During this time, Anoa’s feed identification was only observed by direct perception method on footstep trace and also on the tracer of vegetation biting in around of Anoa’s habitat. So, it still unpredictable whether the vegetation was consumed by Anoa or other herbivore animal which also exist in the location. Refering to the problem is needed to conduct a furthermore research by using more other accurate dissimilar approach method. This alternatif method would be compared and discussed with some experts from Center of nature Conservation in Goettingen University which also supported by CeTSAF. . Information about Anoa’s behaviour will support its handling and adaptation in the preservation/conservation location. This research is a part of STORMA project which conduct in Sulawesi, Indonesia. A part of the research result will be used to finish my doctor degree.

OUTPUT

1. Data base of favorite and available Anoa’s diet.
2. Data base of preparing and conservation technology of Anoa’s diet at the original habitat as well as in the preservation.
Semarang, 19.09.2007

Notes